UNTUK MEMUDAHKAN ANDA DALAM MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI SISTEM COMPUTER ASSISTED TEST (CAT) CPNS CASN 2014 KLIK GAMBAR
FORMASI CPNS 2014 SULAWESI SELATAN Membutuhkan TENAGA KESEHATAN GURU TEKHNIS ADMINISTRASI LAINNYA
FORMASI
PENDAFTARAN CASN PENERIMAAN CPNS 2014 TENAGA KESEHATAN DAN GURU KOTA MAKASSAR-- Bagi
pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk formasi guru,
siap-siaplah bersaing ketat. Pada pengisian formasi Penerimaan CPNS CASN
TAHUN 2014 yang dilakukan Pemprov Sulsel, guru mendapatkan formasi
paling sedikit dibanding kebutuhan lainnya.
Plt
Sekprov Sulsel, Abdul Latief mennyampaikan hal itu ketika ditemui di
ruang kerjanya, Kamis 10 Juli. Seperti yang disampaikan Kepala BKD,
Mustari Soba sebelumnya bahwa yang paling banyak diterima adalah tenaga
kesehatan.
"Tenaga
kesehatan itu, mulai dari formasi dokter hingga perawat. Untuk guru
memang sangat kecil, karena guru itu kan perekrutannya dilakukan di
daerah," kata Latief seperti yang dilansir FAJAR (Grup JPNN.com), Jumat
(11/7).
FORMASI CPNS 2014 SULSEL Membutuhkan TENAGA KESEHATAN GURU TEKHNIS ADMINISTRASI
Menurut
dia, sejauh ini Pemprov Sulsel memang masih membutuhkan CPNS CASN TAHUN
2014 pada berbagai jenis. Di antaranya tenaga administrasi, teknis,
serta formasi lainnya.
Meski
begitu, Latief belum mau menyebutkan formasi yang diusulkan tersebut.
Ia baru mau menyebut kepada media ketika sudah ada persetujuan dari
pusat.
Terkait
penolakan terhadap lulusan Perguruan Tinggi (PT) berakreditas C,
menurut dia ini bukan sebagai upaya untuk menghalangi peminat CPNS CASN
TAHUN 2014. Hal ini semata-mata, untuk mendapatkan CPNS CASN TAHUN 2014
yang berkualitas.
"Ini
juga untuk memacu perguruan tinggi bagaimana meningkatkan akreditasinya.
Persaingan ini kan makin terbuka. Kalau akreditasnya standar C, mana
mungkin bisa bersaing dengan perguruan tinggi luar negeri. Apalagi,
makin ke depan kita juga membutuhkan aparat yang memiliki kualitas,"
jelas Latief yang masih menjabat Kepala Dinas Bina Marga Sulsel itu.
Terpisah,
Kepala BKD Sulsel, Mustari Soba ketika dikonfirmasi mengaku belum
menerima kejelasan terkait penerapan kuota secara resmi. Ia juga belum
menerima undangan terkait penerimaan kembali kuota yang diusulkan